Ini cara patroli polisi ambil setoran di kelab malam
Koran Gratis - Mobil patroli polisi jajaran Polresta Pekanbaru kerap datang ke halaman pintu masuk tiap kelab malam di Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan setiap malam hari biasanya pukul 00.10 WIB hingga pukul 01.00 WIB.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Minggu (19/10) malam jelang dini hari, satu unit mobil polisi mendekati pintu sebuah kelab malam yang berada di Jalan Sudirman. Dengan menggunakan jaket, 2 orang anggota polisi berada di dalam mobil patroli tersebut.
Para penegak hukum itu tidak turun dari mobil patroli mereka. Namun, begitu mereka datang seorang pegawai kelab malam itu diduga resepsionis atau pegawai keamanan menghampiri sopir itu. Terlihat salah satu anggota polisi menyerahkan sebuah buku yang terlihat seperti buku daftar, kepada pegawai kelab itu.
Kemudian, pegawai itu membawa buku itu ke dalam kelab. Dari sudut yang tak bisa dilihat, pegawai itu seperti memasukkan sesuatu ke buku itu. Dari meja resepsionis dia kembali mengantar buku itu ke polisi tadi dan kemudian pergi berlalu. Patroli polisi Polresta Pekanbaru itu diduga memungut setoran dari pengelola kelab malam tersebut.
"Biasalah bang, setoran," ujar Anto, salah satu pengunjung setia kelab itu kepada awak media yang juga bersama-sama menyaksikan hal itu.
Dia menambahkan, selain mobil patroli polisi, mobil patroli Garnizun milik TNI juga kerap datang. Kedatangan polisi dan TNI yang silih berganti ini diduga mengambil setoran. Hal itu tak hanya dilakukan di tempat itu saja, namun di sejumlah tempat.
Tiga kelab malam terkenal lainnya yang dua di antaranya posisinya saling berhadapan yakni MP Club dan SP Club. Selain itu, ada juga XP Club yang berada sekitar 200 meter dari kedua kelab tersebut. Satu lagi, RP International Club berada di Jalan Riau, tepatnya di kompleks perkantoran yang persis di belakang Hotel Grand Elite.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, ketiga kelab malam ini milik beberapa orang yang diduga dimodali seorang pengusaha berinisial DH.
"Semua orang juga tahu siapa itu DH," ujar sumber itu.
Di RP International itu juga disediakan wanita penghibur dengan panggilan kerennya 'Pendamping Lagu'. Mess tempat wanita penghibur itu masih berada di kawasan kompleks itu, tepatnya di ruko sekitar 50 meter dari hotel.
"Kami tidur di mess bang, kalau mau BO (Booking Out), lapor aja ke mami," ujar Selin, salah seorang wanita penghibur saat ditemui di lantai II RP International.
Saat ditanyakan lebih jauh, dia mengatakan cukup membayar Rp 2 juta agar bisa membawanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keberadaan kelab malam ini semakin marak sejak beberapa tahun belakangan. Selain diduga menyajikan hal-hal berbau maksiat, minuman beralkohol yang dijual juga diduga tak diperoleh secara resmi.
Hal ini terlihat saat penelusuran sejumlah awak media beberapa hari lalu. Di sebuah kelab malam lainnya, minuman beralkohol yang disajikan tanpa dilekati pita bea dan cukai.
Koran Gratis - Mobil patroli polisi jajaran Polresta Pekanbaru kerap datang ke halaman pintu masuk tiap kelab malam di Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan setiap malam hari biasanya pukul 00.10 WIB hingga pukul 01.00 WIB.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Minggu (19/10) malam jelang dini hari, satu unit mobil polisi mendekati pintu sebuah kelab malam yang berada di Jalan Sudirman. Dengan menggunakan jaket, 2 orang anggota polisi berada di dalam mobil patroli tersebut.
Para penegak hukum itu tidak turun dari mobil patroli mereka. Namun, begitu mereka datang seorang pegawai kelab malam itu diduga resepsionis atau pegawai keamanan menghampiri sopir itu. Terlihat salah satu anggota polisi menyerahkan sebuah buku yang terlihat seperti buku daftar, kepada pegawai kelab itu.
Kemudian, pegawai itu membawa buku itu ke dalam kelab. Dari sudut yang tak bisa dilihat, pegawai itu seperti memasukkan sesuatu ke buku itu. Dari meja resepsionis dia kembali mengantar buku itu ke polisi tadi dan kemudian pergi berlalu. Patroli polisi Polresta Pekanbaru itu diduga memungut setoran dari pengelola kelab malam tersebut.
"Biasalah bang, setoran," ujar Anto, salah satu pengunjung setia kelab itu kepada awak media yang juga bersama-sama menyaksikan hal itu.
Dia menambahkan, selain mobil patroli polisi, mobil patroli Garnizun milik TNI juga kerap datang. Kedatangan polisi dan TNI yang silih berganti ini diduga mengambil setoran. Hal itu tak hanya dilakukan di tempat itu saja, namun di sejumlah tempat.
Tiga kelab malam terkenal lainnya yang dua di antaranya posisinya saling berhadapan yakni MP Club dan SP Club. Selain itu, ada juga XP Club yang berada sekitar 200 meter dari kedua kelab tersebut. Satu lagi, RP International Club berada di Jalan Riau, tepatnya di kompleks perkantoran yang persis di belakang Hotel Grand Elite.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, ketiga kelab malam ini milik beberapa orang yang diduga dimodali seorang pengusaha berinisial DH.
"Semua orang juga tahu siapa itu DH," ujar sumber itu.
Di RP International itu juga disediakan wanita penghibur dengan panggilan kerennya 'Pendamping Lagu'. Mess tempat wanita penghibur itu masih berada di kawasan kompleks itu, tepatnya di ruko sekitar 50 meter dari hotel.
"Kami tidur di mess bang, kalau mau BO (Booking Out), lapor aja ke mami," ujar Selin, salah seorang wanita penghibur saat ditemui di lantai II RP International.
Saat ditanyakan lebih jauh, dia mengatakan cukup membayar Rp 2 juta agar bisa membawanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keberadaan kelab malam ini semakin marak sejak beberapa tahun belakangan. Selain diduga menyajikan hal-hal berbau maksiat, minuman beralkohol yang dijual juga diduga tak diperoleh secara resmi.
Hal ini terlihat saat penelusuran sejumlah awak media beberapa hari lalu. Di sebuah kelab malam lainnya, minuman beralkohol yang disajikan tanpa dilekati pita bea dan cukai.
